Transfobia Dapat Membentuk Perasaan Tidak Nyaman

From MMA Tycoon Help
Jump to navigation Jump to search


Transfobia adalah serangkaian perlakuan dan perasaan antagonistik melawan kaum transgender atau transseksual, atau melawan transeksualitas. Transfobia dapat membentuk perasaan tidak nyaman, takut, dan emosional pada orang-orang yang tidak nyaman terhadap keberadaan penyimpangan gender di masyarakat tersebut. Sifat tersebut sering kali dipancarkan bersama dengan pandangan homofobik dan sering kali menjadi sebuah aspek dari homofobia. Kata transfobia adalah sebuah komponen klasik yang tersusun pada istilah homofobia, bisexual berbagi komponen keduanya -fobia dari kata bahasa Yunani: φόβος, phóbos, "takut". Komponen pertamanya adalah awalan neo-klasik trans- dari kata transgender (awalnya berarti "berseberangan, di sisi jauh, meragukan"). Bersama dengan bifobia, homofobia dan transfobia adalah para anggota dari keluarga istilah yang digunakan ketika intoleransi dan diskriminasi ditujukan terhadap kaum LGBT. Meskipun homofobia dan transfobia terkorelasi, beberapa kaum trans mencurahkan rasa homofobia dan heteroseksisme; hal tersebut dikarenakan orang-orang trans dikaitkan dengan diidentikan dengan homoseksualitas, atau karena orang-orang trans juga memiliki orientasi seksual yang merupakan non-heteroseksual. Transfobia dikaitkan dengan komunitas lesbian, gay dan bisexual (LGB), di samping kerjasama pada masa lampau antara komunitas tersebut dalam kampanye-kampanye untuk kesetaraan derajat, seperti dalam Kerusuhan Stonewall. Sejarawan Joanne Meyerowitz yang mendokumentasikan transfobia dalam gerakan hak asasi gay pada pertengahan abad ke-20 menanggapi pernyataan publik terkait perubahan jenis kelamin Christine Jorgensen. Chakraborti, Neil; Garland, Jon (2009). Hate Crime: Impact, Causes and Responses. SAGE Publications, Ltd. hlm. Chrisler, Donald R.; McCreary, Joan C. (2010). Handbook of Gender Research in Psychology, Volume 2. Springer. Maurianne Adams, Lee Anne Bell, Pat Griffin (2007). Teaching for Diversity and Social Justice. Because transgender identity challenges a binary conception of sexuality and gender, educators must clarify their own understanding of these concepts. Facilitators must be able to help participants understand the connections among sexism, heterosexism, and transgender oppression and the ways in which gender roles are maintained, in part, through homophobia. Thomas Spijkerboer (2013). Fleeing Homophobia: Sexual Orientation, Gender Identity and Asylum. Williams, Christian. "Interview With an Actual Stonewall Riot Veteran: The Ciswashing of Stonewall Must End!". Talusan, Meridith. "45 Years After Stonewall, the LGBT Movement Has a Transphobia Problem". Brink, Rebecca Vipond. "The Soapbox: On The Stonewall Rebellion's Trans History". The Frisky (website). Spin Entertainment. Weiss, JT (2004). "GL vs BT The archaeology of biphobia and transphobia within U.S. gay and lesbian community". Sears, J.T., and Williams, W.L. 1997). Overcoming Heterosexism and Homophobia. New York: Columbia University Press. Fone, B.R.S. (1998). The Columbia Anthology of Gay Literature: Readings from Western Antiquity to the Present Day. Remembering our Dead Diarsipkan 2014-11-29 di Wayback Machine. Translatina documentary (2010) Diarsipkan 2010-07-15 di Wayback Machine. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk rincian lebih lanjut.