Ketahui 6 Bahaya Mengintainya Dari Oral Sex
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Oral sex sering dikatakan sebagai seks yang lebih aman karena tidak menyebabkan kehamilan.thisvid.com Namun, oral sex jika sering dilakukan apalagi jika sering berganti pasangan, oral sex tetap bisa menimbulkan berbagai bahaya. Mulai dari infeksi sampai tertular penyakit menular seksual. Simak penjelasan di bawah ini tentang bahaya apa saja yang mengintai jika sering melakukan oral sex yang tidak aman. Penyakit berbahaya pertama yang bisa menular melalui oral sex adalah klamidia. Tidak hanya bisa menginfeksi area vital seperti vagina dan penis, klamidia juga bisa menginfeksi rektum, tenggorokan, juga saluran kencing. Klamidia bisa ditularkan dari pasangan yang sudah menderita klamidia sebelumnya. Maka ada baiknya sebelum melakukan hubungan seks dalam bentuk apapun, ketahui riwayat kesehatan seksual pasangan. Saat tertular klamidia, banyak orang yang tidak menyadarinya. Karena gejala awal biasanya dimulai dengan radang tenggorokan, jika klamidia menginfeksi tenggorokan. Lalu mulai merasa sakit di sekitar area vital. Dan merasa panas saat buang air kecil. Serta jika sudah parah, bisa mengakibatkan pendarahan dari vagina dan juga penis. Klamidia sangat berbahaya terutama bagi perempuan. Perempuan yang menderita klamidia, menurut Medical News Today, akan lebih susah hamil. Pun jika hamil, sangat berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan rendah. Ibu yang menderita klamidia juga bisa menularkannya pada bayi yang dilahirkan. Klamidia ini bisa menginfeksi mata hingga saluran pernafasan bayi. Sifilis juga penyakit yang bisa menular melalui oral sex. Tidak hanya menginfeksi tubuh bagian dalam, sifilis juga bisa menginfeksi mulut, bibir, tenggorokan, anus, dan rektum. Berbeda dengan klamidia, kita bisa mengidentifikasi orang dengan sifilis. Biasanya terdapat bercak atau ruam pada beberapa bagian tubuh. Seperti kulit tangan sampai di sekitar mulut. Sehingga bisa lebih berhati-hati sebelum melakukan oral sex. Sifilis memiliki gejala yang beragam. Mulai dari peradangan di sekitar bibir dan mulut. Lalu ruam di telapak tangan atau telapak kaki. Serta gejala yang mirip dengan flu. Jika tidak ditangani dengan tepat, ibu yang menderita sifilis berisiko memiliki bayi yang meninggal dalam kandungan. Jika berhasil dilahirkan, bayi yang terinfeksi sifilis berisiko mendapat gangguan perkembangan hingga kematian. Sifilis juga membuat tubuh lemah. Sehingga lebih mudah terinfeksi HIV. Baca Juga: Adakah Tanda Hamil Setelah Sehari Berhubungan Sex? Jadi Bagian Tubuh Paling Kotor, Apakah Pusar Perlu Dibersihkan? Kenali Risiko Bahaya Suntik Filler, Jangan Buru-buru Mencobanya! Bahaya yang mengintai lainnya adalah adalah gonorea. Sama seperti dua penyakit sebelumnya, gonorea bisa ditularkan lewat oral sex dan menginfeksi tenggorokan, saluran kencing, anus, dan rektum. Gejala yang dirasakan mulai dari rasa panas saat buang air kecil, testis yang bengkak dan sakit, hingga pendarahan dari rektum. Penderita gonorea juga bisa menularkan pada anak yang dikandung. Sehingga berakibat fatal seperti kebutaan, infeksi sendi, hingga infeksi pada darah. Sedangkan orang dewasa yang terkena gonorea bisa berisiko tertular HIV lebih tinggi. HPV atau Human Papillomavirus juga merupakan penyakit yang bisa tertular melalui oral sex. HPV bisa menginfeksi mulut, bibir, tenggorokan, anus, vagina, hingga rahim. Tentu hal ini sangat berbahaya. Gejala orang yang terkena HPV mudah dikenali. Salah satunya adalah dengan munculnya kutil. Kutil ini bisa muncul di vagina, penis, dan anus. Jika sering melakukan oral sex dengan orang yang menderita HPV, kutil ini juga bisa muncul di dalam tenggorokan. Sehingga membuat suara berubah dan membuat sulit bernafas. HPV memperbesar kemungkinan untuk terkena berbagai jenis kanker. Mulai dari kanker rahim, kanker anus, kanker otak, hingga kanker leher. Penyakit kelima yang mengintai jika melakukan oral sex secara tidak aman adalah herpes. Herpes bisa menyerang mulut, bibir, kulit di sekitar area vital, sampai pantat. Gejala herpes mudah dikenali. Seperti ruam dan menimbulkan rasa gatal pada daerah yang terinfeksi. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, herpes bisa berakibat kerusakan otak dan organ dalam. Bahkan memperbesar peluang seseorang terkena HIV. Dan yang terakhir adalah HIV. Oral sex yang dilakukan secara sering bahkan sampai berganti pasangan membuat seseorang berisiko tinggi tertular HIV. Gejala seseorang yang telah tertular HIV memang tidak akan langsung terlihat. Karena baru akan muncul setelah berselang beberapa tahun. Gejalanya pun mirip dengan flu. Sehingga membuat seseorang yang tidak aware dengan tubuhnya akan menganggap ini adalah flu biasa. Padahal HIV bisa menyerang sistem imun tubuh. Yang apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat bisa berakibat fatal hingga kematian. Jadi, ada baiknya sebelum melakukan oral sex kita mengetahui riwayat kesehatan pasangan. Agar kegiatan yang harusnya menyenangkan ini tidak menjadi malapetaka. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.