Kegiatan Seksual Manusia

From MMA Tycoon Help
Jump to navigation Jump to search


Kegiatan seksual manusia atau perilaku seksual manusia adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk mengalami dan menunjukkan seksualitasnya. Manusia melakukan berbagai tindakan seksual, mulai dari yang dilakukan sendiri (misalnya masturbasi) sampai yang dilakukan bersama-sama dengan manusia lain (misalnya persetubuhan, seks non-penetrasi, seks oral, dan lain-lain) dalam beragam pola frekuensi dan untuk bermacam alasan. Kegiatan seksual biasanya membangkitkan berahi dan menimbulkan perubahan fisiologis pada manusia yang terangsang, beberapa di antaranya tampak jelas, sedangkan yang lain tidak begitu jelas. Kegiatan seksual juga dapat meliputi tindakan dan aktivitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketertarikan seksual atau melengkapi kehidupan seks manusia lain, misalnya strategi untuk mencari atau memikat pasangan (masa pacaran) ataupun interaksi antarpribadi (misalnya percumbuan atau BDSM). Aktivitas seksual dapat mengiringi berahi. Kegiatan seksual manusia mengandung aspek sosiologis, kognitif, emosional, perilaku, dan biologis. Aspek tersebut meliputi ikatan pribadi, saling berbagi emosi dan fisiologi sistem reproduksi, gairah seksual, persetubuhan, serta perilaku seksual dalam berbagai bentuknya. Dalam beberapa kebudayaan, kegiatan seksual hanya dianggap pantas dilakukan oleh pasangan yang telah menikah, sedangkan hubungan di luar nikah dan perzinaan dipandang tabu. Beberapa kegiatan seksual dianggap ilegal secara universal atau di beberapa wilayah, sementara beberapa yang lain dianggap menyimpang dari norma masyarakat atau budaya tertentu. Dua contoh kegiatan seksual yang dianggap tindakan kejahatan di hampir semua negara adalah kekerasan seksual dan kegiatan seksual yang melibatkan seseorang di bawah umur. Respons fisiologis selama stimulasi seksual cukup mirip antara pria dan wanita, rough sex serta bisa dibagi dalam empat fase. Selama fase eksitasi, ketegangan otot dan aliran darah meningkat di dalam dan di sekitar organ seksual, jantung, pernapasan, dan tekanan darah meningkat. Pria dan wanita mengalami sex flush (peronaan) pada kulit tubuh bagian atas dan wajah. Penis pria mengalami ereksi. Selama fase plateau, detak jantung dan ketegangan otot semakin meningkat. Kandung kemih pria menutup untuk mencegah urin bercampur dengan air mani. Klitoris seorang wanita mungkin sedikit tertarik kebelakang dan vaginanya mengeluarkan lebih banyak cairan lubrikasi, otot organ kelamin luar akan membengkak dan menegang serta berkurang diameternya. Selama fase orgasme, pernapasan menjadi sangat cepat dan otot panggul memulai serangkaian kontraksi ritmis. Baik pria maupun wanita mengalami siklus cepat kontraksi otot dari otot panggul bagian bawah. Wanita juga sering mengalami kontraksi rahim dan vagina. Pengalaman ini dapat digambarkan sebagai hal yang sangat menyenangkan, tetapi sekitar 15% wanita tidak pernah mengalami orgasme dan setengahnya melaporkan pernah memalsukan orgasme. Beberapa komponen genetik dikaitkan dengan seberapa sering wanita bisa mengalami orgasme. Selama fase resolusi, otot-otot mengendur, tekanan darah turun, dan tubuh kembali ke keadaan istirahat. Periode ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa hari dan biasanya lebih lama untuk pria daripada wanita. Disfungsi seksual adalah ketidakmampuan untuk bereaksi secara emosional atau fisik terhadap rangsangan seksual dengan cara yang diproyeksikan oleh orang sehat pada umumnya; hal ini dapat mempengaruhi berbagai tahapan dalam siklus respons seksual, yaitu hasrat, kenikmatan dan orgasme. Dalam berbagai media, disfungsi seksual sering dikaitkan dengan laki-laki, tetapi kenyataannya justru lebih sering terjadi pada perempuan (43 %) daripada laki-laki (31 %). Daniel L. Schacter; Daniel T. Gilbert; Daniel M. Wegner (2010). Psychology. Rosenthal, Martha (2012). Human Sexuality: From Cells to Society. University of California, Santa Barbara. Irving B. Weiner; W. Edward Craighead (2010). The Corsini Encyclopedia of Psychology, Volume 2. John Wiley & Sons. Kontula, O & Mannila, E (2009). Sexual Activity and Sexual Desire. Routledge, 46(1). retrieved 20 August 2012, from here. Jha S., Thakar R. (2010). "Female sexual dysfunction". European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Human sexual activity. Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Kegiatan seksual manusia. Ryan, Christopher & Jetha, Cacilda, (2010). rough sex at Dawn: The Prehistoric Origins of Modern Sexuality. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk rincian lebih lanjut.