Brook CG 2024 . Mechanism Of Puberty
Steroid seks, dikenal pula sebagai steroid gonad, adalah hormon steroid yang berinteraksi dengan reseptor androgen atau estrogen vertebrata. Efeknya dimediasi oleh mekanisme genomik yang lambat melalui reseptor inti dan juga oleh mekanisme nongenomik yang cepat melalui reseptor terkait membran dan kaskade sinyal. Istilah hormon seks hampir selalu identik dengan steroid seks. Hormon non-steroid hormon pelutein, hormon perangsang folikel dan hormon pelepas gonadotropin biasanya tidak dianggap sebagai hormon seks, meskipun memainkan peran seks utama. Dalam banyak konteks, dua kelas utama steroid seks adalah androgen dan estrogen, yang mana derivatif manusia yang paling penting adalah testosteron dan estradiol. Konteks lainnya akan mencakup progestogen sebagai kelas ketiga steroid seks, berbeda dari androgen dan estrogen. Progesteron adalah progestogen manusia yang paling penting dan hanya alami. Meskipun semua jenis hadir pada setiap jenis kelamin, meski pada tingkat yang berbeda. Terdapat pula banyak steroid seks sintetis. Zat androgen sintetis sering disebut sebagai steroid anabolik. Estrogen sintetis dan progestin digunakan dalam metode kontrasepsi hormonal. Etinilestradiol adalah estrogen semi-sintetis. Senyawa spesifik yang memiliki aktivitas agonis parsial untuk reseptor steroid, dan karena itu bertindak sebagian seperti hormon steroid alami, digunakan dalam kondisi medis yang memerlukan pengobatan dengan steroid dalam satu jenis sel, namun di mana efek sistemik dari steroid tertentu di seluruh organisme hanya diinginkan dalam batas-batas tertentu. Guerriero, G (April 2009). "Vertebrate oral sex steroid receptors: evolution, ligands, and neurodistribution". Annals of the New York Academy of Sciences. Thakur, MK; Paramanik, V (2009). "Role of steroid hormone coregulators in health and disease". Brook, CG (1999). "Mechanism of puberty". Catherine Panter-Brick; Agustín Fuentes. Health, Risk, and Adversity - Volume 2 of Studies of the Biosocial Society. Berghahn Books, 2011. hlm. ElAttar, TM; Hugoson, A (1974). "Comparative metabolism of female sex steroids in normal and chronically inflamed gingiva of the dog". Journal of periodontal research. Copland, JA; Sheffield-Moore, M; Koldzic-Zivanovic, N; Gentry, S; Lamprou, G; Tzortzatou-Stathopoulou, F; Zoumpourlis, V; Urban, RJ; Vlahopoulos, SA (June 2009). "Sex steroid receptors in skeletal differentiation and epithelial neoplasia: is tissue-specific intervention possible?". Artikel bertopik farmasi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk rincian lebih lanjut.