Difference between revisions of "Panduan Mendapatkan Bouquet Bunga Ucapan Online Terpercaya"

From MMA Tycoon Help
Jump to navigation Jump to search
(Created page with '<br>Tapi bagaimanapun pun, nyatalah telah salahnya pendapat setengah orang, bahwa manusia itu baru 7.600 tahun saja mendiami dunia ini. Sudah barang tentunya manusia purbakala...')
 
(No difference)

Latest revision as of 09:59, 24 April 2024


Tapi bagaimanapun pun, nyatalah telah salahnya pendapat setengah orang, bahwa manusia itu baru 7.600 tahun saja mendiami dunia ini. Sudah barang tentunya manusia purbakala itu (kalaupun kita mengambil manusia-manusia "yang betul-betul manusia" dari kebudayaan praehistori yang terakhir) kecerdasannya, metode hidupnya, anggapan-anggapannya, adat-istiadatnya, kebutuhan-kebutuhan-nya, pergaulan hidupnya, lain daripada manusia kebudayaan sekarang. Manusia-manusia purbakala itu pada awal mulanya hidup di dalam rimba-rimba dan gua-gua.

Setidak-tidaknya tak kurang dari 300.000 tahun (I.H.Jeans). Cuma saja wajib terkenal, bahwa manusia purbakala itu belum amat sempurna sebagai manusia zaman sekarang. Manusia zaman purbakala yang bernama Pithecanthropus Erectus (sekitar 500.000 tahun yang lalu), Homo Heidelbergensis (sekitar 250.000 tahun yang lalu), Eoanthropus (sekitar 100.000 tahun yang lalu.), Neanderthalmensch (sekitar 50.000 tahun yang lalu), manusia-manusia ini semuanya kalah kesempurnaannya dengan manusia peradaban sekarang.

Mereka diladeni seperti Raja Puteri, serupa Dewi. Akan tetapi dalam untuk itu juga, mereka diperlakukan oleh "ridder-ridder" itu sebagai makhluk yang tak cakap hidup sendiri, tak cukup kecerdasan & kepandaian, tak kuat memikul pekerjaan pekerjaan masyarakat, tak penuh fikiran serta ingatan. Di dalam kalangan kaum atasan inilah, kaum perempuan benar-benar dipelihara dan dijaga-jaga oleh "ridder-ridder" itu sebagai blasterannya dewi serta si tolol.

Melepaskan syahwat, bikin keturunan, adalah gampang -, tapi memelihara keturunan itu tidaklah mudah. Memelihara keturunan itu hajat kepada keterampilan, pada banyak pekerjaan, untuk banyak pusing kepala. Dulu di dalam kelompok perempuan saja yang mendapat bagian pusing kepala ini. Laki-laki tinggal bersenang-senang, tak ambil pusing lagi lebih jauh apakah akibat pelepasan syahwat itu nanti. Hanya nanti, nanti kalau si anak itu sudah besar, kalau si anak itu telah tidak memusingkan kepala lagi dengan pemeliharaannya, tapi sebaliknya menguntungkan pada yang mempunyainya, maka laki-laki lantas mau berkuasa atas si anak itu.

Menjadi yang sama-sama sekali bertentangan betul dengan watak-karakter yang ia senang melihat buat kaum laki-laki sendiri: Laki-laki harus kuat, harus berani, harus besar badan, musti dinamis, musti bersuara sebagai guntur, wajib suka berjoang mati-matian, tapi perempuan wajib kebalikannya sama sekali daripada itu. Ia harus lemah, musti, toko bunga Semarang merasa dirinya lemah, butuh mohon tolong dari orang laki-laki, mohon per-lindungan, mohon hidup dari orang laki-laki.

Mereka adalah hidup secara "nomade", yang senantiasa berpindah kian kemari, menjadi yang tak butuh mempunyai "rumah". Hutan serta gua, ininlah rumah mereka. Di dalam level yang pertama itu, mereka belum memiliki masyarakat. Mereka hidup berkawan-kawanan, bergolong-golongan di dalam persekutuan-persekutuan kecil yang dinamakan horde (kelompok), dengan tak ada pertalian apa-apa melainkan pertalian kerja bersama & perlindungan-bersama, dengan tak ada "moral" melainkan moral cari makan serta cari hidup.

Demikianlah umumnya keadaan kaum perempuan di zaman kekuasaan dipegang oleh kaum lelaki itu. Betul sekali perkataan seorang perempuan bangsa Belanda, Clara Meyer Wichmann, bahwasannya famili itu dus ialah satu machts verhouding, mempunyai arti, satu lokasi laki-laki menjalankan kekuasaannya atas perempuan. Ketika Nabi Isa dan kemudian Nabi Muhammad datang membawa agamanya masing-masing, maka sudahlah keadaan ini keadaan umum di mana-mana. Kedua-dua Nabi itu lantas mencoba menjunjung kaum perempuan itu dari keada-annya yang hina-dina itu, mencoba menolong perempuan itu dari ekses-ekses patriarchat, mengadakan aturan-aturan untuk mengatur serta mengadilkan patriarchat itu.

Malahan dialah yang jadi induk pengembangan, induknya "kultur", yang mula-mula. Dialah petani yang pertama, namun dia pulalah yang pertama sekali mulai terbuka ingatannya membuat rumah. Laki-laki masih banyak lari kian-kemari di hutan, ditepi-tepi sungai, di pantai laut, karangan bunga Semarang di padang-padang rumput, di rawa-rawa, tapi dia, perempuan, sebab memproteksi hamilnya, maupun merawat anak-anaknya yang kecil & kebunnya yang simple, tetapi tidak dapat ditinggalkan itu, dia mulai mencoba bikin ruang kediaman yang terus-terusan.

Maka dia, perempuan adalah berjasa besar untuk kemanusiaan selaku makhluk yang pertama-tama meraih ilmu bercocok tanam, yang hingga sekarang jadi tiang penghidupan manusia di muka bumi. & bukan saja yang meraih rahasia pertanian! Ia pula ialah petani yang pertama, sebagai nanti bakal saya uraikan lebih lanjut. Guna jasa ini saja kemanusiaan pas mendirikan patung terima-kasih buat perempuan itu! Bagaimanapun pula, - peternakan lebih dulu, ataupun langsung kepada pertanian, - buat sekira 10.000 tahun maupun 12.000 tahun yang lalu dunia manusia masuk ke dalam tingkatan pertanian itu.